Pages

Sabtu, 03 November 2012

laporan agronomi pemupukan lewat daun


II. Pemupukan Lewat Daun
A.  Pendahuluan
1.   Latar Belakang
Pemupukan merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan dalam usaha peningkatan hasil produksi.  Pemupukan atau pemberian pupuk pada lahan sekitar tanaman dapat dengan cara ditungal, disebar, diberikan diatas tanah atau disebelah tanaman. Sedangkan untuk  pupuk cair dengan cara penyemprotan pada daun, bersama dengan air pengairan disemprotkan sebagai perlakuan tambahan. Tujuan pemupukan adalah menambahkan persediaan unsur hara yang dibutuhkan tanaman sehingga tanaman dapat tumbuh lebih subur sebagai konsekuensi terpenuhinya unsur hara yang diperlukannya.  Pemupukan yang dilaksanakan secara tepat atau rasional dan tak berlebihan dapat menjamin tercapai hasil produksi yang benar-benar maksimal jika faktor-faktor yang lain seperti terkendalinya hamapenyakit maupun sistem pengairan yang dilakukanturut mendukung proses produksi.
kemajuan teknologi menyebabkan adanya berbagai cara pemupukan dan dengan berbagai macam pula jenis dan bentuk pupuk. Pupuk ada yang berupa butiran atau tablet, serbuk atau bubuk dan ada juga yang berupa cair. Pupuk tablet digunakan dengan membenamkannya pada lahan, sedangkan pupuk serbuk ditaburkan di atas tanaman. berbeda lagi dengan pupuk cair, pupuk cair digunakan dengan menyemprotkan pada tanaman secara langsung. Pada umumya penyemprotannya adalah memalui daun karena di daun terdapat stomata, dengan demikian akan mudah diserap oleh  tanaman. Pemupukan melalui daun ini dilakukan pada pagi atau sore hari karena pada waktu inilah stomata akan terbuka secara maksimal.
Pupuk daun pada umumnya diberikan bagi pupuk yang mengandung unsur mikro seperti Fe, Cu, dan Mn. Daun merupakan tempat terjadinya fotosintesis pada tanaman itu sendiri dan oksigen. Pemupukan tanaman lewat daun diharapkan lebih efektif karena disamping penyerapan unsur haranya lebih cepat juga bisa menghindari kejenuhan pada tanah serta dapat memenuhi kebutuhan unsur hara mikro dari tanah yang terbatas.
2.   Tujuan Praktikum
Tujuan dari kegiatan praktikum Pemupukan Lewat Daun adalah untuk mengetahui pengaruh pupuk daun terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman.
3.   Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum Pemupukan Lewat Daun dilaksanakan pada hari Selasa tanggal, 29 Mei 2012 pukul 15;00-16;00 WIB. Bertempat di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. 
B.  Tinjauan Pustaka
Pupuk adalah suatu benda atau senyawa yang jika diberikan di dalam tanah akan mempertahankan kesuburan tanah. Atau dapat juga dikatakan bahwa pupuk adalah suatu senyawa yang digunakan untuk menambah keadaan fisik, kimiawi dan biologi dari tanaman sehingga memberikan yang sesuai dengan kesuburan tanaman untuk dapat tumbuh dengan baik. Pupuk biasanya mengandung satu atau lebih unsure-unsur  hara ata zat makanan tambahan, yang mana dapat berguna bagi tanaman. disampng unsure-unsur hara tersebut juga mengandung unsure-unsur lain, missal zat pengisi, zat penolak air dan zat ikutan lainnya. Pemupukan adalah suatu usaha pemberian unsure-unsur atau pupuk ke dalam tanah agar sifat fisik, kimia, biologi tanah sesuai dengan baik (Anonim, 2010).
Pupuk daun merupakan salah satu jenis pupuk anorganik majemuk. Disebut demikian karena pembuatan pupuk daun bertujuan agar unsur-unsur yang terkandung di dalamnya dapat diserap oleh daun atau untuk pembentukan zat hijau daun. Itulah salah satu kelebihan pupuk daun. Penyerapan unsur hara dalam pupuk daun memang dirancang berjalan lebih cepat dibanding dengan pupuk akar. Tanaman akan tumbuh cepat dan media tanam tidak rusak akibat pemupukan yang terus menerus. Oleh karena itu, pemupukan melalui daun dianggap lebih efektif dibandingkan dengan pupuk akar. Sayangnya, pupuk daun mempunyai sifat cepat menguap sehingga pelaksanaannya hanya pada pagi atau sore hari saja. (Lingga, 2004)
Pemupukan lewat daun sekarang diterapkan secara luas dalam aplikasi hara mikro pada banyak  tanaman pohon dan sayuran. Akan tetapi, pemupukan lewat daun utama umumnya belum berhasil dan belum banyak mendapatkan perhatian. Namun demikian,  penelitian telah menunjukkan bahwa selama pengisian biji terjadi akumulasi beberapa unsure hara yang cukup berarti dalam biji-biji yang sedang berkembang, translokasi dari dua pengurasan beberapa unsur hara (khususnya N, P, K dan S) dalam daun daun dan bagian vegetatif lainnya, dan suatu penurunan laju fotosintesis dalam daun dengan suatu penurunan dalam gula-gula terlarut di berbagai bagian tanaman. Jadi,  aplikasi hara lewat daun selama periode pengisian biji merupakan suatu potensi untuk meningkatkan hasil  (Engelstad, 2007).
Apabila daun diberi pupuk yang mempunyai konsentrasi yang tepat dan dapat dimanfaatkan maka akan merangsang pembelahan sel, sehingga dapat meningkatkan panjang tanaman. Jumlah daun berperan penting dalam proses fotosintesis dan absorbsi makanan dari luar. Pemberian pupuk akan lebih efektif diberikan melalui daun daripada melalui media. Hal ini disebabkan daun mampu menyerap pupuk sekitar 90% sedangkan akar mampu menyerap pupuk sekitar 10 % ( Triwanto dan Syarifudin , 2003).
Daun sebagaimana kita ketahui mulut yang lazim disebut mulut daun atau stomata.  Stomata ini membuka dan menutup secara mekanis yang diatur oleh tekanan turgordari sel-sel penutup.  Air dalam daun berkurang dengan cara otomatis stomata menutup. Seandainya yang kita semprotkan tadi bukan air tetapi larutan pupuk yang mengandung berbagai jenis hara (bergantung padapupuknya) maka tanaman bukan sajamenyerap air tetapi sekaligus zat-zat makanan yng dibutuhkan oleh tanaman bagi pertumbuhannya.  Inilah yang disebut penyerapan hara lewat daun tersebut yang lebih cepat.  Dengan demikian pupuk yang sifatnya cepat menguap seperti pupuk N amat menguntungkan jika diberikan lewat daun (Orchard, 2003).


C.  Alat, Bahan, dan Cara Kerja
1.   Alat
a.    Gelas ukur
b.   Penggaris
c.    Timbangan
d.   Oven
e.    Dan label
2.   Bahan
a.    Benih sawi 5 biji
b.   Pupuk daun dalam kemasan
c.    Tanah
d.   Polybag
3.   Cara kerja
a.    Menyiapkan media tanam pada polybag yang tersedia lalu media tanam dibasahi dengan air secukupnya.
b.   Kemudian menanam benih dan memeliharanya
c.    Melakukan penyemprotan pupuk daun pada umur 14, 21, 28 HST dengan kondisi pupuk daun 2,5 cc/l. Penyemprotan dilakukan sesuai dengan perlakuan kelompok masing-masing.


D.  Hasil Pengamatan
1.   Tinggi Tanaman Per Kelompok
Tabel 2.1: Hasil pengamatan tinggi tanaman sawi
Tinggi Tanaman Minggu ke
Tinggi Tanaman
Ulangan (cm)

1
2
3
4
5
I
6
6
6
5
5
II
9,5
9
9
8,5
8
III
10,5
10
10
9,5
9
IV
12
11,7
11,6
10,3
9,8
V
12,9
12,4
12,2
11,9
10,5
Sumber : Laporan Sementara

2.   Pengamatan setelah panen
Tabel 2.1: Hasil pengamatan berat sawi setelah panen
Bagian Tanaman Sawi
Berat Segar (g)
Berat Kering (g)
Akar
0,03
0,01
Batang
0,82
0,08
Daun
1,00
0,01
Sumber : Laporan Sementara


 














E.  Pembahasan
Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang dimanfaatkan daun atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran), baik segar maupun diolah. Sawi mencakup beberapa spesies Brassica yang kadang-kadang mirip satu sama lain.
Di Indonesia penyebutan sawi biasanya mengacu pada sawi hijau (Brassica rapa kelompok parachinensis, yang disebut juga sawi bakso, caisim, atau caisin). Selain itu, terdapat pula sawi putih (Brassica rapakelompok pekinensis, disebut juga petsai) yang biasa dibuat sup atau diolah menjadi asinan. Jenis lain yang kadang-kadang disebut sebagai sawi hijau adalah sesawi sayur (untuk membedakannya dengan caisim). Kailan (Brassica oleracea kelompok alboglabra) adalah sejenis sayuran daun lain yang agak berbeda, karena daunnya lebih tebal dan lebih cocok menjadi bahan campuran mi goreng. Sawi sendok (pakcoy atau bok choy) merupakan jenis sayuran daun kerabat sawi yang mulai dikenal pula dalam dunia boga Indonesia.
Pupuk yang digunakan dalam kegiatan praktikum adalah pupuk daun yang berbentuk cair. Pemupukan lewat daun bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk daun terhadap tanaman sawi dan efektifitas pupuk daun, serta untuk meningkatkan produktivitas daun pada tanaman sawi. Unsur mikro yang terkandung dalam masing-masing pupuk daun cukup lengkap yaitu : Fe, Cu, Mn, Mg, Mo, Ca, B, dan S. Unsur mikro tersebut cukup penting peranannya karena dapat menunjang proses perkembangan vegetatif dan generatif tanaman.
Praktikum pemupukan lewat daun dilakukan selama 28 HST. Untuk hasil pengamatan pada minggu pertama sawi sudah mulai tumbuh dengan kondisi tanaman yang kurang nutrisi. Hal tersebut disebabkan jarak tanam pada tanaman sawi yang tidak teratur dan penanaman dilakukan dengan disebar pada permukaan tanah sehingga batang tidak mampu menopang daunnya karena lemahnya sistem perakaran. Pada minggu ke4 dilakukan pemupukan lewat daun dengan cara disemprotkan ke bagian bawah daun. Hasil dari pemupukan lewat daun adalah pada bagian batang semakin tinggi, daun hijau pekat dan melebar. Karena tidak di imbangi dengan sistem perakaran yang kuat, menyebabkan tanaman menjalar dipermukaan tanah.
Secara umum pemupukan lewat daun dapat memberikan banyak manfaat untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan tanaman. Seperti, daun yang semakin lebat ( hijau ) dan subur. tetapi, dalam kegiatan prktikum pemberian pupuk daun dilakukan secara berlebihan dan jangka waktu pemberian pupuk yang relatif lama menyebabkan sawi tidak dapat tumbuh secara optimal.
 
F.   Kesimpulan dan Saran
1.   Kesimpulan
Dari praktikum Dasar Agronomi dengan judul “Pemupukan Lewat Daun” ini dan analisis hasil percobaan yang kami lakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
a.    Pupuk merupakan salah satu faktor penting dalam pertumbuhan dan hasil tanaman
b.   Pupuk daun yang paling baik diberikan atau disemprotkan 21 Hari Setelah Tanam.
c.    Kandungan utaman dari pupuk daun adalah NPK yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan tanaman.
d.   Hasil berbeda dari setiap kelompok dengan perlakuan yang sama terjadi karena pengaruh faktor lain, misalnya intensitas penyiraman dan perawatan tanaman atau kesalahan dalam pengukuran tinggi tanaman.
2.   Saran
Dari praktikum Dasar Agronomi dengan judul “Pemupukan Lewat Daun” ini dan analisis hasil percobaan yang kami lakukan, terdapat beberapa saran sebagai berikut:
1.   Pemupukan lewat daun seharusnya dilakukan tidak terlalu berlebihan agar berat tanaman tetap stabil dan sesuai dengan sistem perakarannya.
2.   Penanaman sawi seharusnya diberi jangka agar tanaman dapat berkembangbiak dan tumbuh dengan baik
3.   Pemberian pupuk yang baik seharunsya 21 setelah hari tanam.


 
DAFTAR PUSTAKA
Engelsted, 2007. Teknologi Dan Penggunaan Pupuk. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
Lingga, P. 2004. Petunjuk Penggunaan Pupuk.  Penebar Swadaya. Jakarta.
Orchard. 2003. Environmental Factors Plant and Crop Growth. University of New England.  New England.
Triwanto, J. Dan A. Syarifuddin. 2007. Pupuk Daun dan Media Tumbuh pada Anggrek Cattleya. Jurnal Tropika. 6 ( 2 ): 208